“Shane…ayolah, Shane…aku yakin kau lebih bahagia tanpa aku. Tatap aku, Shane. Kita menikah juga bukan berlandaskan cinta dan kenangan kita. Jadi, aku rasa tidak sulit juga bagimu melupakan semuanya tentang kita. Toh baru dua tahun, Shane…” bujuk Stella lagi hingga akhirnya Shane menatap kearahnya.
“Ste…kau tega mengakhiri pernikahan kita, Ste?” Tanya Shane dengan suara serak membuat Stella merasa teriris hatinya melihat situasi Shane saat ini, seolah pria iitu benar-benar tulus dengannya.
“Shane…ayolah…aku ingin hidup tenang, Shane. Aku ingin hidup bebas…” ucap Stella lagi di akhiri dengan menelann ludahnya karena dia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya terlebih ketika Shane meraih kedua tangannya dan menggenggam erat lalu mengecup tangan.
“Ste…beri aku kesempatan sekali lagi, Ste. Ber
