Saat itu, Reinaldi mengendarai mobilnya menuju sebuah restoran terkenal bernuansa Italia. Suasana siang itu terasa sedikit canggung, namun sikap polos Faiza berhasil membuat Reinaldi tersenyum. Reinaldi mencuri pandang ke arah Faiza yang duduk di sebelahnya. Matanya yang besar menatap menu di tangannya dengan penasaran, sesekali tersenyum malu ketika Reinaldi menatapnya. “Kalau ini sih enak, kayaknya aku mau coba,” kata Faiza sambil menunjuk satu hidangan. Reinaldi tertawa pelan. “Kamu selalu memilih yang manis ya,” ujarnya, merasa canggung sekaligus hangat. Mereka pun masuk ke restoran, aroma pasta dan roti hangat langsung menyambut. Lampu-lampu gantung berkilau lembut, menambah nuansa romantis yang tak terduga. Meskipun awalnya canggung, kehadiran Faiza seolah mengubah suasana, membu