Siasat jahat

1542 Kata

Reinaldi menatap wajah Faiza yang mulai tenang setelah tangisnya reda. Ia tak ingin kehilangan detik pun dari momen itu. Setelah sekian lama terpisah, akhirnya ia kembali menemukan bagian hidupnya yang sempat hilang. Ketika dokter memeriksa kembali kondisi Faiza dan memastikan keadaannya stabil, Reinaldi berdiri, menandatangani surat administrasi dengan tangan yang masih sedikit bergetar. “Dok, saya mau bawa istri saya pulang,” ucapnya tegas. Dokter sempat menatapnya khawatir. “Tapi, Pak Reinaldi, sebaiknya beliau istirahat dulu di sini setidaknya satu malam lagi.” Reinaldi menggeleng lembut, menatap ke arah Faiza yang masih terbaring. “Dia akan lebih cepat pulih kalau di tempat yang membuatnya merasa aman. Saya tahu di mana itu.” Tak lama kemudian, mobil hitam berhenti di depan rumah

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN