Mengurai Kusut

1793 Kata

Sudah hampir jam sepuluh malam saat Adit dan Nayla masuk ke apartemen dengan jinjingan berisi belanjaan di tangan laki-laki itu. “Duduk aja situ, biar aku yang masukin kulkas,” perintah Adit pada Nayla. Dengan cekatan, dia memindahkan beberapa bahan makanan yang memang perlu disimpan di lemari pendingin. Sementara yang kering ia pindahkan ke kabinet dapur. Ia kemudian membuatkan s**u hamil untuk Nayla. “Habisin nanti,” diletakkannya gelas berisi s**u atas meja di hadapan Nayla. “Makasih,” Nayla hendak menarik kakinya yang ia selonjorkan di sofa, tapi Adit mencegahnya. Diangkatnya kaki itu di atas pangkuannya dan dipijatnya pelan. “Eh, Mas,” Nayla hendak menarik kakinya tapi Adit kembali mencegahnya. “Gak usah keseringan masak kalau capek. Sekali waktu order online juga gak apa-apa.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN