Nayla tersenyum menyaksikan dua orang yang masih terlelap itu. Dimana yang satu dalam bentuk miniatur lainnya. “Mas, bangun, sarapan udah siap, nanti keburu gak enak.” Adit menggeliat. Bayi mungil di sampingnya masih terlelap. “Padahal aku mau jogging niatnya tadi, malah ketiduran lagi,” keluh Adit seraya bangkit, duduk bersandar pada ranjang. “Ini juga perasaan tadi udah bangun, ikut tidur lagi,” Adit menjawil pipi bayi yang baru berusia dua pekan itu. “Bentar lagi juga bangun kalau bapaknya bangun,” kata Nayla. Dan begitu Adit bangkit, bayi mungil yang oleh ayahnya diberi nama Zahra Khairunnisa itu menggeliat. “Eh beneran lho, Yang, dia ikut bangun.” “Biasanya kan gitu.” “Masa?” “Mas sarapan dulu aja udah aku siapin di meja. Biar adek aku mandiin dulu.” Dan benar saja, bayi mungi