Tuan Hanan memindah telapak tangannya dari daun pintu ke tengkuk Andin. Tangan yang di dagu Andin berpindah ke punggung. Satu tangan Andin berada di bahu Tuan Hanan, yang satu lagi di bagian punggung. Ciuman mereka semakin dalam, kepala Tuan Hanan bergerak ke kiri, dan ke kanan. Andin tidak menyangka, ternyata Tuan Hanan pria yang agresif, karena selama ini ia selalu terlihat sebagai pria kalem saja. Tangan Tuan Hanan berpindah ke punggung. Kedua tangannya mencari resleting gaun yang dipakai Andin. Perlahan, diturunkan restleting gaun Andin, sementara bibirnya berpindah ke leher Andin. Lidahnya menyapu leher Andin, bibirnya mengecup ringan, tanpa meninggalkan bekas. Andin merasa seluruh bulu di tubuhnya meremang. Sungguh tidak terbayang olehnya, kalau Tuan Hanan begitu agresif dalam me