Pagi ini, Aryan, dan Syasa sudah bersiap untuk kembali ke Banjarbaru. Mereka masih di dalam kamar. "Pak Aryan." Suara panggilan bibi terdengar di luar pintu. Aryan membuka pintu kamar. "Ya." "Ada Bu Lia di bawah. Bu Aira meminta saya memanggil Bapak." "Lia? Oh ... kami akan segera turun." "Baik, Pak." Aryan kembali menutup pintu. Syasa masih di kamar mandi. "Siap berangkat?" Tanya Aryan saat Syasa ke luar dari kamar mandi. Wajahnya terlihat murung sejak bangun subuh tadi. Aryan tidak bertanya, karena Syasa mengaku sedang datang bulan. Aryan pikir, Syasa murung karena moodnya kurang bagus, akibat datang bulan. "Iya." Satu telapak tangan Aryan menggenggam telapak tangan Syasa, tangan yang lain membawa tas pakaian Syasa. Mereka menuruni anak tangga. Tiba di ruang tamu, Syasa t