Butuh waktu bagi Anna untuk menahan Roger agar tidak buru-buru membawanya pulang meski Roger sudah membujuknya sedari tadi. Anna senang sekali saat diizikan lebih dekat dengan mereka. Menanyai manusia silver yang hanya terlihat matanya karena tubuhnya penuh dengan sablon semua. “Dek, Mama kamu dimana, kenapa bisa jadi manusia silver seperti ini?” Pada mulanya, anak laki-laki itu hanya tersenyum, sesekali menunduk seperti orang yang tengah malu. Tapi akhirnya, anak laki-laki itu angkat suara juga. “Ibu sedang mencari rongksokan, Kak.” “Apa kau tidak sekolah?” Anna bertanya lagi. “Dari jam berapa kau sudah menjadi manusia silver dan menunggu di lampu merah?” “Aku tidak sekolah. Aku di lampu merah sekitar pukul tujuh pagi.” “Sampai?” “Jam 9 malam. Biasanya sampai jam 2 dini hari, tapi

