Satria masih duduk di tepi ranjang, kepalanya tertunduk dalam, tangannya meremas rambutnya, matanya terpejam. Siti ... ading di mana sayang? Aa bisa gila kalau begini. "Aa ... Aa kenapa? Aa sakit?" Satria mendengar suara Siti di telinganya. Apa aku sudah mulai gila sampai berhalusinasi mendengar suaranya. "Aa …" suara lembut Siti diiringi dengan elusan lembut di bahu Satria. Ya Allah apa aku benar-benar sudah gila sampai merasakan elusan lembut tangannya di bahuku. "Aa sakit?" sepasang tangan yang sangat dingin memegang sepasang lengan Satria. Ini bukan mimpi. Ini bukan halusinasi. Aku tidak gila. Satria mengangkat kepalanya. "Siti!!" "Ya, Aa ... Aa sakit?" Siti tengah berlutut dengan kedua kakinya di hadapan Satria. Rambutnya terlihat basah, bibirnya yang terlihat pucat sepe