Semua berdiri dari duduknya dengan mata menatap ke arah Zain yang berdiri di ambang pintu. Mata Zain justru lekat menatap Siti, sehingga yang lain akhirnya mengikuti arah pandangan Zain. "Siti ...." gumam Zain. Satria memeluk bahu Siti erat, seakan ingin menunjukan pada Zain, kalau Siti adalah istrinya. "Zain ... masuklah," suara Papi memecahkan keheningan. "Untuk apa Papi mengundangnya datang ke sini?" tanya Mila sengit. "Mila, bagaimanapun dia suamimu, Ayah dari anakmu," jawab Papi. Papi memang sudah mengenal Zain, yang dua hari lalu datang menemuinya di kantor. Zain meminta maaf sebesarnya, atas apa yang ia, dan Mila telah lakukan kepada Papi sekeluarga. Zain mengakui, ia sudah membuat Mila meninggalkan Satria demi dirinya, karena Mila sudah hamil anaknya. Zain berjanji pada pa