Melihat Bryan muncul dari balik pintu, Ine segera berdiri dan ingin merangkulnya. Tapi kali ini Bryan lebih waspada. Ia menghindar sembari melirik Nadira. Sigap, Nadira mendekat dan membentengi Bryan. Ia berdiri kokoh di depan Bryan, menatap Ine dengan tajam. Melihat Ine diam mematung, Bryan menarik tangan Nadira. Mengajaknya duduk di kursi tunggu. Nadira mengikuti suaminya, dan duduk bersebelahan. Seorang dokter keluar dan memanggil Ine masuk ke ruangan. Wanita itu lemas mendengar papanya sudah menghembuskan napas terakhir. Ia menjerit memeluk tubuh sang papa yang sudah terbujur kaku. Elsya dan Uti, masuk untuk menenangkan Ineke. Nadira menggenggam erat tangan Bryan, mencoba memberi kekuatan. **** Satu persatu, sanak saudara dan kolega berdatangan untuk mengantarkan Almarhum ke temp