Part 31

1118 Kata

Senja mulai menampakkan kemilau jingganya. Itu pertanda, para pencari nafkah akan segera memenuhi jalan ibu kita. Di antara barisan mobil yang merayap, Bryan dan Nadira ikut dalam antrian. Keduanya tampak menikmati kemacetan. Mau bagaimana lagi, kemacetan sudah menjadi hidangan pagi dan sore yang selalu tersaji. Sore ini, mereka sepakat untuk tidak langsung pulang. Tak ada salahnya bukan, jika makan malam di luar? Setelah itu nonton berduan,  sepertinya bukan ide buruk. Apalagi besok weekand, jadi tidak perlu Buru-buru bangun pagi. Tapi, rencana hanya tinggal rencana. Elsya menghubungi Bryan,  memberitahu bahwa kakeknya masuk rumah sakit karena serangan jantung. Elsya dan Uti sudah berangkat duluan. Bryan pun segera berputar arah, menuju rumah sakit. Sebenarnya Nadira tidak nyaman iku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN