Dara sudah sampai di ruangan suaminya bersama Ari yang setia mengawal sang nona hingga ke lantai tertinggi gedung perusahaan milik Bram berdiri. Tak ada kekhawatiran yang tampak di wajah sang pengawal karena mereka tidak sampai bertemu dengan para polisi yang membawa Jeny keluar dari ruangan sang tuan. "Saya menunggu di sini, Nona!" seru Ari saat keduanya sudah sampai di depan pintu ruangan Bram. Disaksikan dua orang sekretaris cantik dan muda —Nadine dan Bella, Dara pun mengiyakan ucapan Ari padanya. "Baiklah. Tapi, seandainya Mas Ari mau tunggu di kantin juga tidak apa-apa. Saya takutnya lama dan buat Mas Ari jenuh." "Mana ada, Nona. Ini memang sudah menjadi tugas saya." Senyum Ari berikan saat sang nona mengkhawatirkan pekerjaannya. "Ah, Nona Dara, mengapa ada perempuan seperti