Dara tampak menarik napas ketika sang pengawal membuka pintu kamar perlahan. Istri Bram itu tak sanggup mengembuskan napas sebab merasakan ketegangan di dalam jiwanya. "Kamu sudah sampai di sini?" tanya Bram yang tiba-tiba sudah berdiri di balik pintu menyambut sang istri dan anak buahnya. "K—kamu sedang apa di sini? Mana Bu Audrey?" Bram melirik ke arah Ari yang berdiri tepat di sisi istrinya. Lelaki muda itu mengangguk seolah tahu maksud lirikan sang tuan. "Wanita itu ada di dalam. Lebih baik sekarang kita pergi dan membiarkannya sendiri. Nanti juga ada seseorang yang akan menemaninya," ujar Bram yang kemudian menggenggam tangan sang istri supaya meninggalkan ruangan yang belum sempat istrinya lihat. "T—tapi, apakah Bu Audrey baik-baik saja?" Meski tahu rencana busuk pengajarnya,