Laporan Pengawal

1580 Kata

Pagi hari Bram lebih dulu terbangun. Mentari sudah mulai beranjak ketika lelaki itu membuka mata sebab merasakan kehangatan dari suhu panas yang mengintip masuk melalui jendela kamar. Di sebelahnya Dara masih terlelap. Semalam istrinya tidur hingga larut malam. Bayangan kengerian jika rencana Audrey berhasil, masih menari-nari di pelupuk matanya. Berkali-kali Bram membujuknya untuk tenang, tetapi sang istri seolah tak kuasa menenangkan hatinya tersebut. Hingga Bram memberinya sebuah ciuman panjang agar Dara mau berhenti, dan berhasil. "Jika kamu masih saja menangis seperti ini, aku tidak akan menjamin kamu akan tidur cepat!" ancam Bram setelah melepas pagutan bibirnya yang membuat Dara kewalahan. Perempuan itu pun mengangguk. Ia paham akan kesalahan yang sudah membuat anak buah suami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN