Terdengar suara agak ramai ketika Bram masuk ke dalam rumah sewaktu pulang dari kantor. Suara tawa cekikik khas suara perempuan semakin jelas masuk ke dalam gendang telinga Bram begitu ia sampai di ruangan keluarga. Namun, masih juga tak terlihat sosok yang diduga mengeluarkan suara keramaian di dalam rumahnya tersebut. Bram menatap ke belakang, ada Lian yang juga tidak tahu suara siapa yang membuat kegaduhan di istananya itu. "Kamu mau anak perempuan atau lelaki, Dara?" tanya seorang wanita yang terdengar begitu ceria begitu Bram melangkah masuk ke area ruang makan. "Perempuan atau lelaki sama saja, bagaimana Tuhan memberikannya kepada kami akan kami terima dan sambut dengan suka cita." "Ya, kamu benar, Dara. Wah! Betapa aku tidak sabar karena akan segera memiliki keponakan." Bram s