Extra Part 1 : Promil

1449 Kata

3 tahun kemudian Edo sedang asyik dengan mainan mobil remot hadiah pemberian papanya. Putraku sudah berusia lima tahun, tidak terasa waktu berlalu secepat ini, suasana di rumah kami penuh dengan tawa riang. “Terima kasih, Papa, hadiahnya,” kata Edo seraya mengecup pipi papanya. Zein menaik turunkan alisnya menatapku penuh dengan kemenangan dicium oleh sang anak tanpa diminta. “Katanya kalian mau liburan ke Lembang?” tanya Ibu membuat aku menoleh ke arahnya dan memeluk beliau—merebahkan kepalaku di bahunya. “Iya, Ibu ikut, ya,” ajakku lagi, dan Ibu cepat menolak. “Ih, nggak. Ibu ada jadwal catering aqiqah. Ibu sudah ditawari Zein kapan hari, tapi Ibu sudah mengatakan tidak bisa,” terang Ibu membuat aku cemberut. Jelas aku sudah tahu, tapi tidak ada salahnya mencoba lagi barang kali ibu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN