Extra Part 2 : Pagi yang Lebih Lama

1317 Kata

Pagi ini terasa begitu tenang, hanya suara burung-burung yang bersahutan di luar jendela kamar kami. Aku memeluk erat tubuh Zein yang masih terlelap di sampingku, merasakan hangatnya kulitnya di bawah jemariku. Aku memainkan jemariku di dadanya yang bidang dan polos, mengingat jelas pergulatan panas yang kami lalui semalam. Bibirku mengulas senyum kecil, takjub dengan intensitas dan keintiman yang telah kami bagi. Setiap sentuhan, setiap desahan, seolah menciptakan simfoni tersendiri yang berirama di sepanjang malam. Edo tidur di campervan di halaman belakang villa bersama sepupu-sepupunya yang lain. Mereka bahkan juga membangun tenda di luar mobil kemah. Anak-anak pasti sangat menikmati malam mereka dengan petualangan kecil itu. Setidaknya, itu memberiku dan Zein sedikit ruang untuk meni

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN