Sentuhan Lembutnya

1135 Kata

POV Zee Aku berjalan keluar dari ruang terapi dengan perasaan campur aduk. Sudah tiga kali aku datang ke sini, dan kali ini rasanya berbeda. Sejak melahirkan, aku merasa seperti terjebak dalam kabut tebal yang menutupi semua perasaan hangat yang seharusnya kurasakan terhadap bayiku. Baby blues, begitu mereka menyebutnya. Tapi bagiku, itu lebih seperti jurang yang dalam dan gelap. Saat aku melangkah masuk ke rumah, hatiku berdebar. Ingatan dari sesi terapi tadi masih segar di benakku. Terapisku, dengan sabar dan lembut, membantuku menyusuri lorong-lorong gelap dalam pikiranku, membuka pintu-pintu yang selama ini terkunci. Saat kami bicara, aku merasa lapisan demi lapisan beban emosional mulai terangkat. Untuk pertama kalinya, aku merasa sedikit lebih ringan. “Ibu Vanya beruntung, bahkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN