"Itu karena tiap kamu ditelpon, kamu bukannya bicara, tapi selalu menangis, makanya Ayah Bunda telpon aku, minta aku menjagamu dengan baik, dan kamu harus menurut dengan aku, Dilla".
"Lama-lama aku merasa, bukan aku yang anak Ayah Bunda, tapi kamu, Mister," keluh Dilla.
David terkekeh, karena Dilla sepertinya sudah lupa pada pembicaraan soal Alexa.
"Siapapun anak Ayah Bunda, kamu atau aku sama saja, Dilla, yang penting mereka mencintai kita berdua."
"Tidak bisa begitu, mereka orang tuaku, aku nggak mau berbagi mereka denganmu," sahut Dilla ketus.
"Iya, aku janji enggak akan merebut mereka dari tanganmu, cukuplah aku hanya jadi suamimu, jadi menantu mereka," jawab David berusaha menurunkan lagi emosi Dilla.
"Sekarang kamu mau istirahat, atau mau apa?" tanya David lembut.
"Aku capek,
