Rhae terkesiap melihat pintu yang tiba-tiba terbuka. Dalam keadaan cemas dan juga bingung, kedatangan Gyan semakin menambah rasa frustrasi. Ia ingin tahu apa yang Arella katakan atas fakta bahwa kakaknya ada di sini untuk menemani Nio. Tidak bisa dipungkiri, segala ketakutan itu menyerangnya tanpa jeda. “Gimana Arella?” tanya Rhae saat Gyan menghampiri ke sofa. Gyan menghela napas lalu menoleh ke samping. Memberikan senyuman tenang kepada wanita di sebelahnya. “Dia sudah pulang.” “Bukan itu maksud saya. Tapi reaksinya tiba-tiba lihat kamu di sini.” “Seperti yang kamu lihat tadi, dia kaget dan setelah itu biasa aja. Memangnya kamu berharap gimana soal reaksinya?” Tanggapan dari Gyan tidak memberikan kepuasan bagi Rhae. Wanita itu menghela napas kasar dengan ruat wajah tegang sekaligus