29. TERTANGKAP BASAH

1462 Kata

Rhae sedang berjalan menuju kamar Nio setelah izin sebentar untuk membeli kopi. Matanya terasa pedih dan keluar air setiap menguap. Itu sebabnya ia butuh kopi untuk membuat kantuknya menghilang. Dan untungnya di kantin rumah sakit ada kopi yang menurutnya terasa cukup enak. Senara sempat menelepon dan menawarkan untuk kirim makan serta minuman termasuk kopi. Namun Rhae menolak karena masih ada makanan yang dibeli oleh Gyan. Lagi pula selera makannya tidak akan senormal biasa, apalagi anaknya tidak boleh makan sembarangan. Itu sebabnya Rhae tidak mau membuat putranya sedih melihatnya makan enak. “Mbak Rhae!” Suara yang memanggil namanya mengagetkan Rhae. Ia mengedarkan pandangan mata untuk mencari sumbernya. Terlalu banyak orang lalu lalang sampai ia bingung. Tidak ada yang ia kenal, seh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN