Kael menghela napas panjang dengan wajah menampakkan senyum lebar. Matanya terlihat berbinar, seakan rasa bahagia tidak bisa lagi disembunyikan. Perasaannya lega karena akhirnya ia bisa kembali bertemu Rhae. Orang yang sampai sekarang tidak pernah ia lupakan. Hubungan dekat layaknya saudara bisa terjalin setelah sekian lama. “Padahal selama ini aku selalu membayangkan dia masih seperti dulu, anak gadis yang cantik dan lugu. Tapi sekarang dia benar-benar sudah dewasa bahkan sudah punya anak,” gumamnya sambil fokus mengemudi. Kening Kael mengkerut ketika apa yang Rhae katakan tentang Nio muncul diingatannya. Siapa ayah anak itu dan juga usianya. Ada sesuatu yang mendadak mengusik hatinya. “Rhae hamil nggak lama setelah aku balik ke Singapore? Apa itu penyebab penyakit ibunya kambuh dan me