Begitu mendapatkan kabar mengenai anaknya, Rhae langsung pulang diantar oleh Gyan. Pria itu sama terkejutnya karena ternyata Kael tidak mengindahkan peringatan semalam. Sepertinya Kael memang tidak main-main dengan ancamannya. Sebagai orang yang paling dekat dengan Rhae, Gyan harus mengambil sikap tegas agar Kael tidak menganggap ancaman semalam hanya omong kosong. “Bi, kok bisa Nio pergi sama Mas Kael? Bibi juga kenapa nggak telpon saya dulu?” tanya Rhae dengan wajah khawatir. “Bibi benar-benar minta maaf, Mbak Rhae. Mas Kael sempat ngomong kalau sebenarnya dia ayah kandung Nio. Bibi kaget dong, terus mau telpon Mbak Rhae, tiba-tiba Mas Kael sudah langsung bawa Nio pergi. Bibi panggil-panggil, mobilnya sudah keburu pergi,” jelasnya panik. Sontak saja Rhae dan Gyan menunjukkan raut waja
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari