“K-kalau begitu aku sekolah dulu.” suara Daus terdengar bergetar.
Giselle mengangguk, Daus pun segera berbalik hendak pergi, namun Giselle memanggilnya lagi.
“Daus ....”
Daus yang sudah kesulitan untuk berpura-pura tenang itu pun berbalik. “Iya, kenapa?”
“Aku kepengen makan martabak, nanti sepulang sekolah kamu beliin, ya?” pinta Giselle seraya tersenyum.
Daus termangu, menatap gadis yang sebelumnya membuatnya jatuh kasihan itu. Membuatnya ingin membantu Giselle keluar dari dunianya yang kelam. Tapi ternyata ... Giselle adalah perempuan yang ingin mencelakai Aya, perempuan yang dia cintai. Sungguh sebuah fakta yang membuat Daus terhenyak. Awalnya dia hampir berteriak, memaki Giselle, atau mengusir gadis itu keluar dari sana dan mengatakan bahwa gadis yang ingin disakiti Giselle itu a
