Aya sangat terkejut tatkala melihat Margaretta di depan matanya. Ia langsung berbalik, bermaksud untuk langsung pergi menghindar, tapi semua sudah terlambat karena Margaretta juga melihatnya. “Aya…!” Margaretta memanggilnya. Aya yang sudah berbalik itu meringis dan terpaksa memutar badannya kembali. Sosok Margaretta melangkah menghampirinya dengan mulut menganga. Seolah ia juga terkejut dan tidak menyangka menemui Aya di tempat seperti itu. “Kamu beneran Aya, kan?” Margaretta meneliti penampilan Aya dari ujung rambut hingga ujung kakinya.” Aya meneguk ludah, lalu hanya menatap hambar. “Hahahaha. Ternyata benar kamu! Kenapa kamu ada di tempat seperti ini?” tanya Margaretta lagi. Aya seperti kesulitan untuk sekedar membuka mulutnya. Segala yang dikatakan oleh Alfian disuratnya tentang