bc

Gadis Lugu Kesayangan Tuan Smith

book_age18+
531
IKUTI
5.5K
BACA
dark
forbidden
family
escape while being pregnant
age gap
heir/heiress
blue collar
drama
tragedy
sweet
bxg
bold
campus
city
affair
like
intro-logo
Uraian

**Dewasa🫦21+**

Setelah hanya Leon Smith, sang paman sambung yang menyelamatkan dari sebuah tragedi dan memperlakukannya dengan baik di antara keluarga besar, gadis berusia 20 tahun bernama Olivia Denver siap melakukan apapun demi memikat Leon agar menjadi miliknya, termasuk memiliki niat merebutnya dari tangan Kamila sang tante sekaligus istri sah Leon.

Namun, tentu usahanya tak semudah membalikan telapak tangan. Leon sangat mencintai Kamila. Meski begitu, mata pria itu tak dapat teralih dari permainan cantik Olivia yang kini tinggal satu atap. Permainan hasrat terlarang pun dimulai antara Olivia dan Leon.

chap-preview
Pratinjau gratis
Dijual Ayah Tiri
"Jangan, Tuan. Aku mohon. Aku hanya ingin bebas." Lirih bernada memohon gadis bernama Olivia atau sapaan akrabnya Liv terdengar sangat percuma. Pria nyaris berusia paruh baya di hadapannya sama sekali tak menggubris dan malah kerap melancarkan aksi menggagahi sang puan yang sudah tak berdaya dan pasrah imbas dicekoki minuman beralkohol sebelumnya. Seharusnya gadis berusia 20 tahun itu sedang menikmati masa remaja yang indah. Kuliah, bersenda gurau dengan teman sebaya. Tapi tidak dengan Olivia. Entah mengapa, takdir sedang kejam padanya. Dengan senjata manipulatif embel-embel balas budi dan juga ancaman foto tanpa busana akan disebar oleh sang ayah tiri, Olivia dijual secara diam-diam oleh Johan kepada pria m***m koneksinya demi mendapat keuntungan pribadi. Terhitung beberapa kali Olivia ternoda dan mengalami trauma. Ibu sambung bernama Flora yang kini sedang menderita sakit keras sama sekali tidak mengetahuinya. Pun jika tahu, Flora tidak bisa menolong dan berbuat banyak. Alhasil, Olivia hanya diam menerima perlakukan ayah tiri. Awal mula, Olivia adalah anak teman baik Flora dan Johan yang mengalami insiden kecelakaan saat Olivia berusia 15 tahun. Kedua orang tua Olivia meninggal di tempat kejadian perkara dan Olivia langsung diadopsi Flora dan Johan Dereck. Tidak ada kejanggalan saat pertama kali Olivia tinggal dengan orang tua sambungnya. Mereka sangat baik dan bahkan meneruskan pendidikan Olivia hingga lulus sekolah menengah di usia 19 tahun. Menjelang umur 20 tahun, Olivia tumbuh dan menjelma menjadi gadis dewasa dengan kecantikan natural dan ceria dengan keluarga yang sehat. Namun, setahun belakangan hidup Olivia perlahan berubah menjadi neraka. Flora sang ibu sambung yang berprofesi sebagai pegawai kantoran divonis mengidap kanker servic atau kanker di jalan rahim. Perkembangan kanker begitu pesat sehingga menyebabkan keuangan keluarga Flora dan Johan tergoncang hebat. Johan yang tak terima hidup susah lantas memiliki ide menjual diri anak tirinya ke beberapa langganan bar tempat dimana ia bekerja sebagai bartender. Sebelum itu, Johan terlebih dahulu mengambil foto candid sang putri sambung saat momen tidak mengenakan helaian apapun untuk dijadikan senjata ancaman. "Woah, aku sungguh beruntung menjadi yg pertama." Olivia ingat betul pria bej*t yang sudah berusia paruh baya tersenyum girang dan saat itulah keperaw*nan Olivia terenggut paksa untuk pertama kalinya. Sayangnya, tidak ada yang bisa menolong Olivia, kerabat mendiang orang tuanya entah kemana setelah Olivia diadopsi. Olivia merasa hidupnya sudah benar-benar hancur di lima bulan belakangan. Hatinya tersayat dalam nelangsa tak berkesudahan. Pernah sekali ia melawan saat akan digagahi, akan tetapi pria paruh baya itu terlalu kuat dan lagi-lagi Olivia berakhir pasrah, hingga hari yang ditunggu datang. BUGH! Saat dan akan digagahi oleh langganan Johan malam ini, tiba-tiba saja keajaiban terjadi. Sebuah pukulan melayang ke arah sang pria paruh baya yang sedang menggerayang* tubuh Olivia. Sekali, dua kali bahkan bertubi-tubi. "BAJ*NGAN! DASAR BEJA*! Dia bahkan mungkin seusia putrimu!" Suara sosok penyelamat Olivia mencaci seraya mengutuk perbuatan pria paruh baya terhadap Olivia. Namun, sayang. Kedua netra Olivia tidak jelas menangkap sosok tersebut karena sedang dalam pengaruh minuman beralkohol dari ayah tirinya. Olivia hanya dapat melihat siluet tubuh kekar seseorang yang sama sekali tak dikenalnya sedang memukuli pria mes*m yang tadi menyasar Olivia. "Olivia? Olivia! Sadarlah! " Suara bariton sosok penyelamat Olivia lantas terdengar memanggil nama Olivia dengan penuh kekhawatiran sekaligus suara pertama yang menurutnya sangat tulus. Ingin rasanya membalas suara tulus itu. Namun, tubuh Olivia mendadak lunglai dan akhirnya jatuh tak tak sadarkan diri dipelukkan sosok pria kekar. Beberapa saat kemudian Di sebuah tempat berbau disinfektan kuat, Olivia yang mulai tersadar dari pingsannya dan samar-samar mendengar percakapan beberapa orang "Aku tidak tau jika kau sampai terlambat datang. Johan benar-benar- benar biadab. Selama ini dia ternyata memanfaatkan Liv untuk melayani nafsu para pelanggannya untuk mendapatkan uang banyak." "Kau tak perlu khawatir, Flo. Olivia sudah selamat dan Johan sudah ditahan pihak berwajib" Hanya satu suara yang Olivia kenal yakni suara lirih Flora sang ibu sambung yang memang sedang sakit. Olivia bahkan dapat melihat dengan tubuh Flora berada di atas kursi roda saat berbincang dengan sosok tinggi tegap di hadapannya. Siapa yang berbincang dengan ibu? Apakah dia pria yang menyelamatkanku? Flora yang sadar jika Olivia sudah siuman, segera menghampiri brankarnya. "Liv, maafkan ibu. Ibu benar-benar tidak tahu jika Johan sejahat itu padamu," lirih Flora seraya menggenggam tangan Olivia. Meski begitu, Olivia hanya merespon dengan anggukan saja karena sejujurnya ia tak tahu harus berkata apa setelah mengalami hal buruk. Flora juga berkata bahwa saat Olivia sembuh nanti mereka akan tinggal dengan keluarga Smith yang tak lain adalah kakak kandung Flora bernama Leonard Smith. "Halo, Liv. Aku pamanmu, Leon Smith, " sapa ramah Leon. Melihat dengan jelas presensi Leon untuk pertama kali, entah mengapa hati Liv merasa tergugah, Leon adalah pria berusia matang yang tampan dan mempesona. Bahasa tubuhnya sangat gentle pada Olivia berbeda dengan Johan sang ayah tiri. Tak banyak patah kata yang keluar dari mulut Olivia karena masih merasa trauma sampai dua orang perawat menghampiri untuk membawa Flora menjalani persiapan proses kemoterapi. Flora lantas meminta Leon menjaga sementara Olivia. Leon yang tadinya ingin mengantar kini menetap di kamar mencoba berbincang dengan Olivia. "Semua sudah berakhir, Liv. Maaf jika pamanmu ini datang terlambat." "Tidak perlu merasa bersalah. Kau bukan paman kandung dan keluarga Dereck bukanlah keluarga asliku." Olivia berucap parau tanpa melihat lawan bicara. Pria dewasa masih membuatnya taruma. Termasuk Leon walaupun dia adalah penyelamatnya. "Tidak semua—" "Situasiku terlalu memalukan. Sepertinya aku akan pergi saja setelah ini," sela Olivia yang kini menatap nanar ke arah Leon dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Sementara itu, Leon sejenak terdiam—otaknya berpikir keras mencari celah kalimat setidaknya untuk membujuk Olivia yang mentalnya sedang tidak stabil. "Baiklah. Jika keputusanmu seperti itu. Tapi dengan syarat kau harus tinggal dulu bersama kami sebelum pulih," bujuk Leon dengan hati-hati. "Adikku benar-benar menyayangimu seperti putri kandung sendiri, Liv. Jadi kumohon, kau juga jangan mengecewakannya." Ingin rasanya menerima kebaikan sang paman. Namun, Olivia masih sangat trauma. Hanya kebaikan Flora, ibu sambung yang sedang sakit keras yang masih mampu menggugah secuil hatinya. Olivia lantas menutup wajahnya seraya mulai menangis sesenggukkan. Seiras itu, Leon mulai duduk di tepi brankar dan lalu menepuk-nepuk pundak gadis malang itu dengan maksud menenangkan. "Maafkan aku atas takdir malang yang menimpamu, Liv." Bukannya mereda, isakan Olivia semakin menjadi-jadi. Hal ini sempat membuat Leon bingung dan kehabisan akal. Sampai Leon mencetuskan janji tak biasa kepada Olivia. "Hey, bagaimana jika aku memukul adik iparku dengan keras untukmu saat di persidangan nanti?" Nyatanya, usaha Leon membuahkan hasil. Isakan Olivia terhenti seraya membuka kedua tangan, menampilkan wajah yang sembab dengan penuh derai air mata. "Kau akan melakukan itu untukku? Tapi kau bisa ikut dipenjara juga, Paman!" "Kau pikir aku peduli? Aku muak dengan baj*ngan yang telah mencelakai gadis manis sepertimu. Aku berjanji akan melakukannya untukmu." Sejenak, saling tatap penuh makna terjalin antara Olivia dan Leon. Pemikiran gadis malang itu berangsur berubah kagum pada sosok sang paman karena untuk pertama kalinya seseorang rela celaka untuknya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Sweet Sinner 21+

read
916.1K
bc

HASRAT TERPENDAM PAMAN SUAMIKU

read
8.6K
bc

Gadis Daddy Yang Nakal

read
38.4K
bc

The Naughty Girl

read
103.0K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
154.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook