Kaki Leon melangkah penuh urgensi dan langsung memencet bel sebuah kamar. "Kauā" Sesaat setelah pintu kamar Veranda terbuka, Leon segera melumat bibir cukup tebal nan sensual milik sang janda dan mendesak tubuh sexy yang hanya mengenakan piyama handuk masuk ke dalam kamar. Sang pria tak memberi ruang pada partner bisnisnya itu bahkan untuk sekadar menyapa. Sentuhan Leon serasa membakar kulit. Bibirnya menari di leher mulus sang janda, meninggalkan jejak khas. Tak lama, Veranda merasakan jari-jari kekar itu memainkan ujung gunung kembar, menyesapnya kuat dan kemudian menghadirkan sensasi menggigil. "Ahhhh .... " Pertautan lidah keduanya semakin dalam diiringi napas berbaur dalam keintiman yang tak terhingga. Hingga tak terasa kedua insan sudah melepaskan material kain yang meraka ke

