Seandainya Hati Bisa Memilih!

1064 Kata

Beberapa menit sebelum kedatangan Olivia, Theo dikejutkan oleh sosok Kamila yang menyambanginya malam itu. Ia bahkan sedikit meracau imbas pengaruh minuman beralkohol. "Aku tidak mabuk, Theo. Lihat aku masih sadar, bukan? Aku hanya ingin lebih berani menemuimu untuk mengatakan sesuatu." Theo menghela napas panjang imbas sikap kekanakan Kamila. "Apapun yang akan kau katakan semua sudah tidak tepat, Kam. Kumohon jangan mempersulit. Pulanglah!" Tak mau mempedulikan ucapan Theo, Kamila malah mengambil kesempatan yakni berhambur masuk ke dalam rumah Theo. Pria berprofesi dosen itu pun spontan mengekori. "Aku hanya ingin bertanya satu hal penting. Jika kau tidak menjawabnya maka aku tidak akan beranjak dari sini," ancam Kamila yang sebenarnya sadar tetapi sedikit mabuk. "Baiklah. Tapi, kumi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN