"Tuan, Pak Menteri ingin menemui Anda," ujar Tedy sambil mengetuk pelan pintu ruangan. Suaranya penuh kehati-hatian, seolah tahu betapa padatnya hari itu bagi Vasko. Vasko baru saja selesai meeting. Wajahnya lelah, dasinya sedikit longgar, dan matanya terlihat ingin memejam barang sejenak. Tapi panggilan itu terlalu penting untuk diabaikan. "Untuk apa?" tanya Vasko datar, menyandarkan punggung ke kursi. "Saya tidak tahu, Tuan," jawab Tedy jujur, tangannya mengepal di belakang punggung. Vasko menghela napas panjang, mencoba menahan letih yang merambat dari kepala hingga dadanya. "Bagaimana keadaan Kakek?" "Pihak rumah sakit mengatakan kondisi beliau mulai stabil," jawab Tedy. "Dan mansion?" tanya Vasko sambil menoleh, suaranya lebih lembut. "Nyonya baik-baik saja. Saya sudah menerima