SESUATU YANG DATAR.
Hampir satu jam setengah serangan itu tak juga berhenti hingga terdengar bunyi sirine polisi. Lucas menatap Arnold begitupun dengan Arnold yang juga menatap Bossnya dengan napas yang memburu setelah habis menghajar musuhnya hingga musuhnya tergeletak tak berdaya di bawah kakinya. "Tarik semua anggota dan kumpulkan di bandara!" titah Lucas diangguki oleh Arnold.
Arnold segera menyanggupi dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Lucas. Melihat pasukan musuh yang sudah pergi melenggang meninggalkan area depan hotel, Lucas dan Arnold serta sisa anggota mereka segera berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan dan mereka segera melaju menuju bandara. Tangan Lucas yang semula penuh darah segera dibersihkan dengan kain yang terlampir di samping body mobil, Lucas mengelap tangannya hingga bersih kemudian meraih ponsel dan melepaskan alat yang terpasang di telinganya.
Setelah alat yang terpasang di telinganya benar-benar terlepas, Lucas menekan kontak salah satu polisi yang bekerja untuknya dalam artian Lucas memiliki anggota yang cukup memiliki power di kepolisian. "Aku membuat keributan," ucap Lucas setelah sambungan teleponnya terhubung dengan sang polisi.
"Aku sudah dengar berita itu."
"Cover it!" titah Lucas tanpa ingin dibantah.
Sesuai dengan yang diinginkan oleh Lucas, sang polisi pun menyanggupi apa yang diinginkan oleh Lucas. "Aku akan lakukan semampuku," ucapnya diangguki oleh Lucas.
"Lakukan dengan bersih!"
"Yes Sir!" Lucas segera memutuskan sambungan teleponnya dan menghubungi hackernya.
"Yes Sir?"
"Aku mau kau menghapus semua jejak ku, jangan ada sisa yang bisa membuat polisi memiliki bukti ataupun petunjuk untuk menemukan ku, hapus semuanya termasuk cctv yang ada di hotel itu pastikan tak ada yang tersisa termasuk catatan panggilan ku jangan sampai mereka mengetahuinya, kau mengerti?" tanya Lucas tegas.
"Aku mengerti dengan sangat, Sir," balas sang hacker membuat senyum miring di bibir Lucas terlihat.
Lucas pun segera memutuskan sambungan teleponnya dan ia mulai bisa bernapas dengan lega, ini bukan yang pertama kalinya Lucas di serang di mata umum dan dengan keterpaksaan Lucas harus menyerang musuhnya balik dan memukul mundur musuhnya dan itu semua tak lepas dari pengawasan orang-orang di bawah kendali Lucas sendiri jadi bisa dipastikan baik polisi atau bahkan FBI sekalipun akan sulit mendapatkan bukti kejahatannya.
Sesampainya rombongan Lucas ke bandara mereka segera bersiap memasuki lima jet pribadi Lucas sekaligus, Lucas menolehkan kepalanya ke belakang tubuh menatap Arnold yang terdiam di tatap tajam oleh sang Boss. "Ada apa?" tanya Arnold kebingungan.
"Dimana gadis itu?" tanya Lucas menanyai tentang keberadaan Ivory saat ini.
"Dia ada di dalam jet pribadi milikmu," ucap Arnold menjawab pertanyaan dari Lucas.
Lucas mengangguk dan ia segera berjalan menuju ke jet pribadi yang terparkir apik dari sisi kiri, jet yang terlihat sangat menonjol dengan warna hitam dan silver di bagian samping kiri bodynya sementara di sisi kanan terdapat namanya yang terlihat begitu megah dan menampakkan kuasa pria itu yang tiada batas. Meski semua orang tau mengenai kuasa Lucas yang tak ada habisnya tapi tetap saja nyatanya Lucas adalah pria yang hidup dalam kegelapan tanpa ada penerang yang bisa membawa kebahagiaan yang hakiki untuknya, meski Lucas pernah berpikir ia telah menemukan penyerangnya, nyatanya sang penerang justru berbalik menjadi kegelapan tak berujung untuk diri Lucas sendiri.
"Kau melamun?" tanya Arnold pada Lucas sebab setelah mendengar jawaban dari Arnold, Lucas tampak terdiam dan tak menjawab ucapan Arnold.
Lucas menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Arnold dan pria itu segera melenggang meninggalkan Arnold yang masih berdiri kebingungan di belakangnya. Lucas menaiki key pribadinya dan ia langsung menemukan posisi Ivory yang terlihat duduk di sofa panjang dengan memejamkan matanya. Tunggu dulu, sepertinya gadis itu tidak hanya duduk, tapi tertidur! Sialan! Lucas yang bertahan hidup antara hidup dan mati melawan musuh dan gadis aneh ini justru terlihat sangat nyaman di dalam jet pribadi miliknya!
"Kau terdiam lagi?" tanya Arnold yang sudah berada tepat di belakang Lucas.
"Si aneh ini tidur sementara aku berjuang melawan musuh."
Arnold tampak terkekeh mendengar ucapan Lucas. "Oh Lucas apa seperti ini sikapmu menghadapi istrimu sendiri?" tanya Arnold pada Lucas.
Lucas menatap Arnold dengan tatapan malas. "Dia ini gadis aneh yang tak sengaja aku nikahi!" sentak Lucas tak terima dengan ya g diucapkan oleh Arnold.
Arnold mengangguk paham dengan yang diucapkan oleh Lucas. "Baiklah terserah saja, lalu apa kau akan biarkan dia tidur dengan gaun itu? Aku yakin tidurnya tak akan nyenyak."
"Lalu kau berharap aku menggantikan dia baju? Jangan mimpi!"
"Well, semua keputusan ada di tanganmu, Luc. Aku hanya memberikan mu sebuah saran yang sekiranya bisa lebih membantu mu dekat dengan gadis yang sudah berstatus kan sebagai istri mu ini. Lagipula jika dilihat-lihat Ivory bukan gadis yang kurang cantik, bahkan dia sangat cantik jika kau ingin tau pendapatku tentangnya."
"Kau ternyata banyak bicara!"
"Jujur saja Lucas, jika aku jadi dirimu aku akan lebih bersyukur karena Tuhan menunjukkan sifat asli Nona Moonlight dan pilihannya tepat di hari pernikahan kalian, bayangkan jika suatu saat nanti setelah kau berhasil menikahinya dan ia lebih memilih untuk pergi bersama Bright? Apa kau akan lebih terluka disaat itu atau sekarang? Aku harap kau bisa bijak berpikir tentang hal ini, Lucu." Arnold menepuk bahu Lucas beberapa kali sebelum pergi untuk membersihkan dirinya di toilet.
Sementara Lucas terdiam dengan pikiran yang melayang jauh, dan ia menatap kearah Ivory yang memang terlihat kelelahan di depannya saat ini. Lucas tak memperdulikan tubuhnya yang masih berlumuran cairan merah segar dari para musuhnya, ia langsung duduk di sisi sofa yang lain masih setia menatap wajah Ivory yang terlihat damai di dan tidurnya.
Harus Lucas akui, kecantikan Ivory tak kalah dari Moonlight tapi yang jadi masalahnya adalah Moonlight adalah wanita normal yang berkelakuan sehat dan waras tidak seperti Ivory ini yang berperilaku bar-bar dan sangat aneh bagi Lucas. Hal itu cukup mengganggu seorang Lucas. "Kau tau, kekuranganmu itu hanya satu dan itu adalah otakmu n aku curiga saat Tuhan membagikan otak kau pasti datang terlambat jadi kau seperti ini sekarang! Andai kau datang paling awal kau pasti akan jauh lebih baik dari versimu sekarang!" sentak Lucas pelan seakan memarahi Ivory sementara Ivory masih setia terlelap dalam tidurnya ia seakan tak mendengarkan marahan dari Lucas yang menyinggung masalah otaknya yang terganggu. Gadis itu merasa lelah setelah berdiri seharian dan menyapa berbagai tamu yang ia sendiri tak kenal!
Lucas menghentikan tindakannya memperhatikan wajah damai Ivory, ia mengalihkan atensinya dan segera meraih botol wine kemudian meminumnya langsung dari botol tak lama seorang pramugari datang. "Maaf mengganggu mu, Sir."
Lucas mengehentikan tenggukkan yang ia lakukan pada wine di tangannya dan menatap sang pramugari dengan alis ya g terangkat satu. "Baju ganti anda sudah siap dan kita akan segera lepas landas," lapor sang pramugari seraya mencuri pandang beberapa kali pada wajah Lucas yang memang tampan di atas rata-rata.