16. JAHAT.

951 Kata
JAHAT. Lucas hanya mengangguk dan menggerakkan jarinya memberikan kode agar sang pramugari pergi tapi baru dua langkah pramugari itu pergi, Lucas memanggilnya kembali. "Hei!" Sang pramugari tersenyum bahagia ia segera membalikkan tubuhnya dan menatap Lucas dengan senyuman yang masih tergambar di bibirnya. "Kau siapkan baju ganti untuk dia?" tanya Lucas seraya menunjuk ke arah Ivory. Sang pramugari awalnya terdiam sebelum ia mengangguk. "Yes Sir, baju gantinya ada di ruang pribadi anda," jawab sang pramugari sedikit kecewa sebab ternyata Lucas tak memangilnya untuk menanyakan lebih lanjut perihal kehidupannya melainkan bertanya tentang baju ganti untuk sang istri. Lucas kembali memberi kode agar pramugari itu pergi dan ia pun segera pergi meninggalkan Lucas. Lucas yang sudah menghabiskan setengah botol wine langsung meletakkan kembali botol wine tersebut ke tempatnya dan ia mendekati Ivory. Ia segera mengangkat perlahan tubuh Ivory dari sofa dan berjalan menuju ruang pribadinya. Di tengah jalannya Lucas, tubuh Ivory menggeliat perlahan dan tak lama kelopak mata indah Ivory perlahan terbuka dan tak bisa mereka cegah kala kedua manik mata mereka saling bertemu. Satu detik hingga detik ketiga tak ada respon atau kegilaan yang terjadi diantara keduanya hingga tak lama Ivory berteriak yang sontak saja membuat Lucas sedikit terkejut. "Argh!!!" Bugh! Lucas tanpa sengaja membanting tubuh Ivory karena ia cukup kesakitan di telinganya akibat dari teriakan Ivory yang tak ada adab. Gadis itu memang kurang ajar, padahal Lucas ingin membantunya pindah dari sofa ke ruangan pribadinya yang tentu lebih nyaman karena dilengkapi dengan ranjang mini untuk ia istirahat tapi lihatlah respon si Ivory yang sangat berlebihan ini! "Sst, sakit bodoh!" rutuk Ivory seraya mendirikan tubuhnya sedangkan Lucas menatap Ivory dengan mata tajam dan wajah datarnya. "Apa kau bilang?!" sentak Lucas dengan suara rendahnya tentu saja suara itu berhasil membuat bulu kuduk Ivory meremang seketika tanpa bisa dicegah. "Tidak aku tak katakan apapun!" sangkal Ivory, astaga pria di depannya ini pendengarannya sangat tajam! Padahal Ivory tak terlalu kencang menyentak dan merutuki Lucas tapi pria itu tetap saja bisa mendengar rutukannya dengan tajam. "Jangan merutuki Ki lewat pikiranmu!" sentak Lucas lagi. Ucapan bernada datar dari Lucas barusan nyatanya berdampak besar bagi Ivory, bagaimana bisa si Lucas itu mengetahui ia sedang merutuki suaminya itu! Ivory menaikkan pandangannya menatap wajah Lucas dan ia menyanyikan kedua alisnya. "Apa kau cenayang?" tanya Ivory konyol. Lucas menoyor kepala Ivory sekejab dan ia mengangguk. "Aku lebih dari itu!" ucapnya. "Ya Tuhan, kau seorang dukun?" "What?!" "Tadi kau-HELL!! ITU APA?!" sentak Ivory dengan berteriak histeris saat menyadari kini pakaian Lucas sudah dipenuhi dengan noda merah. Apalagi Lucas memakai kemeja putih hingga warna merah itu terlihat dengan jelas melumuri pakaiannya saat ini. "Blood," balas Lucas enteng. "Astaga kau pembunuh?!" sentak Ivory lebih kearah menuduh Lucas. Lucas terdiam dan ia meraih wajah Ivory kemudian mengapit dagu gadis itu dengan tangannya. "Aku bahkan bisa dengan mudah memotong tubuhmu ini Ivory," ucapnya tepat di depan wajah Ivory. Ivory yang mendengar ucapan Lucas barusan langsung menggigil ketakutan. Jadi apa ya v dikatakan oleh sahabatnya benar? Jadi si Lucas ini adalah seorang psikopat? Apa pekerjaan Lucas adalah sebagai tukang jagal?! Astaga yang dikatakan oleh Bella benar! Bagaimana ini?! Bagaimana caranya bagi Ivory keluar dari perangkap Lucas! Tentu saja ia tak ingin lenyap di usia muda! Tak akan! "Kau psikopat?" cicit Ivory membuat Lucas tersenyum miring. "Kadang," balasnya dan melepaskan apitan tangannya dari dagu Ivory dan ia segera melenggang pergi dari hadapan Ivory menuju ke ruangan pribadinya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian baru yang lebih bersih. Sementara Ivory terlihat ketakutan dan ia bersiap mencari barang-barang yang sekiranya bisa melawan Lucas, meskipun ia tau tenaganya tak akan sebanding dengan tenaga Lucas, apalagi kini ia terjebak diantara para bodyguard Lucas, dengan kata lain ia masuk ke kandang singa yang tengah kelaparan. Sialan! Ivory segera beranjak dari posisinya dan segera duduk di sofa yang semula ia gunakan untuk tertidur sebentar, ia memeluk tubuhnya sendiri ketakutan bagaimana bisa ia tak takut jika Lucas bisa kapan saja menjadi ajalnya! Ditengah pikiran Ivory yang berusaha mencari cara agar bisa menyelamatkan diri jika Lucas berusaha mengambil nyawanya pun terhenti kala terdengar suara langkah kaki dari arah belakang. Ivory menatap kebelakang dan ia menemukan Lucas sudah berdiri dengan wajah lebih fresh dan kemeja penuh darah yang sudah pria itu ganti dengan kaos hitam dan celana kain dengan warna yang senada. "Hei kau tak ganti bajumu?!" sentak Lucas dengan sedikit menaikkan nada suaranya. "Kau pikir aku tak tau kau akan cari kesempatan dan mengintip ku saat sedang berganti baju?!" sentak Ivory balik menuduh Lucas. Lucas memutar bola matanya malas mendengar ucapan Ivory. "Mana sudi aku mengintip tubuh datar mu itu? Kau pikir aku suka dengan tubuhmu yang tak ada bentuk sama sekali itu? Jika kau bisa merasakan rasakanlah apakah bagian depanmu itu rata atau tidak, jangan jadi gadis bodoh!" tuduh Lucas. Sementara Ivory terdiam dengan rahangnya yang mungkin sudah jatuh ke tanah mendengar ucapan dengan nada tenang dari Lucas. Apa katanya, tubuhnya rata?! Kurang ajar! Ivory mendirikan tubuhnya dengan kasar dan brutal, gadis itu berjalan mendekati Lucas yang saat ini tengah menggerakkan jemarinya pada layar hologram yang tergambar di depan wajah tampan pria itu. "Aku tak rata! Aku ada bentuk!" sangkal Ivory cepat. Tapi sangkalan dari Ivory nyatanya hanya dibalas dengan lelehan pelan penuh kesan meremehkan dari Lucas. "Hah, aku tau kau membual, dari pandanganku kau bahkan tak menonjol sama sekali," balas Lucas dengan mengangkat kedua bahunya. "Sialan! Aku menonjol!" Ivory benar-benar kesal dikatai datar oleh Lucas ia tak terima! Berani sekali pria itu. "Berkacalah Ivory," ucap Lucas menatap wajah Ivory yang sudah memerah menahan marah. "Body shaming!" sentaknya menunjuk wajah Lucas dengan telunjuknya. "Kau ingat dengan telunjuk mu setelah kau lakukan ini di depan wajah ku?" tanya Lucas dengan smirk di bibirnya. Ivory yang mengingat rasa sakit di jemarinya segera menarik kembali jemarinya dari wajah Lucas. "Jahat!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN