Ana meringis. "Pelan-pelan dong!" Kesal Ana pada Daniel. Daniel tak mengidahkan protesan Ana, tangan nya masih aktif mengobati kaki Ana yang sempat terjatuh dan terluka. "Pasti akan sakit, tahan sedikit." Ujar Daniel kala membasuh air alkohol pada luka kaki Ana. "Uh." Lenguh Ana sembari mengenggam lengan Daniel kencang. "Ada apa mau temui aku kemari?" Tanya Daniel memulai percakapan sembari menempelkan plester pada luka Ana. Ana berdehem sejenak, lalu mulai berbicara. "Aku gak sengaja lewat sini, kupikir kamu menganggur ternyata sedang bersam dengan calon istrimu?" Ujar Ana. Daniel mengerutkan kening nya. "Calon istriku?" Tanya Daniel pada Ana. Ana mengangguk. "Astaga, seperti nya kamu salah paham tentang itu." Ujar Daniel pada Ana. "Aku gak mungkin salah paham, jelas-jelas