BAB 6

824 Kata
Elmira memasak makanan yang di minta oleh Finn. Elmira tidak tahu kenapa Finn mendadak berubah menjadi lebih baik bahkan sangat perhatian. Kata-katanya pun tidak sekeras dulu. Elmira merasa nyaman jika Finn bersikap seperti ini. Tapi, Elmira tetap harus menjaga hatinya karena jika Elmira jatuh hati maka rasa sakit akan semakin dalam ia rasakan. Namun sebagai seorang wanita mampukah Elmira menahan perasaannya jika suaminya bersikap baik terus seperti ini?   Elmira menyediakan makan malam yang sudah matang sementara Finn sudah menunggu tak sabar di meja makan. "Wow, ini beneran kamu yang masak?" Tanya Finn takjub. Ia menghirup aroma masakan Elmira. "Iya, aku tidak tahu rasanya akan enak atau tidak. "Tentu saja enak, saya jamin. Harumnya saja seperti ini apa lagi rasanya, iya kan?" Elmira hanya tersenyum.   "Tolong ambilkan, saya sudah sangat lapar." Elmira mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk. Finn dengan cepat memakannya dengan lahap. Berkali-kali Finn memberikan dua jempolnya pada Elmira hingga Elmira tersenyum.   "Tambah lagi." Elmira melongo. Seenak itu kah? Elmira pun mengambilkan kembali nasi dan lauk-pauknya. Dan dengan cepat Finn melahap semuanya hingga kembali tandas. Finn menyenderkan tubuhnya di kursi. Ia mengusap perutnya yang menurut Elmira masih rata.   Tak lama Finn bangun dan masuk ke dalam kamarnya. Elmira tersenyum senang karena masakannya ludes termakan oleh Finn. Tak lama Finn kembali keluar dengan pakaian pendek. Ia terlihat lebih muda dari usianya jika memakai pakaian santai seperti itu.   "Elmira." "Ya?" "Mau pergi jalan dengan saya?" Elmira lagi-lagi bengong. Ia bahkan tidak pernah berfikir sampai sejauh ini. "Elmira?" "Eh... I-iya, Finn. Tunggu, aku ganti baju dulu." Elmira langsung masuk ke dalam kamarnya begitu Finn mengangguk.     Finn mengajak Elmira jalan-jalan di pinggiran kota. Finn bahkan meraih jemari Elmira dan menggenggamnya. Elmira tak bisa berkata apa pun ia memilih diam. Finn melirik Elmira dan tersenyum samar.   "Kaku sekali? Belum pernah jalan berdua seperti ini?" Tanya Finn. Elmira memberanikan diri melirik Finn. Finn tersenyum manis membalas tatapan Elmira. "Be-belum." Finn tersentak mendengar jawaban Elmira. Di jaman modern seperti ini, gadis manis seperti Elmira tidak pernah berpacaran? Tidak mungkin.   Eh tunggu, apa? Manis?   Finn langsung buang muka dan berdehem sedikit. Elmira memperhatikan wajah Finn yang nampak memerah. "Finn?" "Hmm?" "Kenapa?" "Tidak, kita duduk di sana ya," tunjuk Finn pada bangku kosong. Elmira mengangguk dan ikut duduk di sana bareng Finn. Mereka nampak canggung satu sama lain. Finn kembali berdehem dan mengatur posisi duduknya agar lebih nyaman.   Finn bingung kenapa ia se-grogi ini. Apa Finn sedang tidak enak badan?   Untuk beberapa saat mereka hanya saling diam. Tenggelam dalam fikiran masing-masing. Sampai ponsel Finn berdering. "Maaf, sebentar ya." Elmira pun mengangguk. Finn mengangkat ponselnya dan menjauh dari Elmira. Elmira memperhatikan gerak-gerik tubuh Finn. Sepertinya ada masalah karena Finn nampak terkejut dan pucat. Finn buru-buru menghampiri Elmira dan meminta maaf.   "Elmira, saya minta maaf tidak bisa menemani kamu lebih lama di sini. Saya ada urusan mendadak. Kamu bisa pulang sendiri kan? Ada uang?" Tanya Finn cepat. Elmira yang bingung akhirnya hanya mengangguk karena takut ia salah ucap. Finn nampak senang dengan anggukan Elmira.   "Baguslah. Saya pergi dulu. Kabari kalau sudah sampai rumah, ya." Lagi-lagi Elmira hanya mengangguk. Finn dengan cepat pergi dari sana dan menuju parkiran mobil. Ia langsung naik dan menjalankan mobilnya dengan cepat.       Finn lari dan berhasil menerobos beberapa orang yang hendak naik lift ke lantai 8. Finn langsung menekan tombol 8. Tak peduli orang-orang yang memperhatikan dirinya karena keringat begitu banyak mengucur dari pelipisnya.   Finn langsung turun begitu pintu list terbuka di lantai 8. Ia kembali berlari menuju apartement Kayla. Ia membukanya dengan cepat setelah memasukkan password yang sudah ia hapal di luar kepala.   Finn lega, saat ia melihat Kayla nampak duduk tenang di ranjang menatap layar televisi. Finn langsung memeluk Kayla khawatir. Kayla tersenyum dan terbatuk sedikit.   "Kamu sakit lagi?" Tanya Finn. Kayla menatap Finn setelah berhasil melepas pelukannya. "Sedikit. Maaf, aku lagi-lagi merepotkan mu." "Sstt... Kamu cintaku, jangan bilang begitu ya." Kayla tersenyum kecil dan memeluk Finn. Finn balas memeluk Kayla dengan sayang.   "Kamu sudah makan?" Tanya Finn. "Belum." "Kenapa belum?" "Aku... Tidak bisa menggunakan ponselku tadi, aku terlalu...." "Oh, sayang. Maafkan aku... Maafkan aku." Kayla mengusap kepala Finn. "Itu bukan salahmu. Kenapa minta maaf?" "Karena aku meninggalkan mu." Dan pergi dengan perempuan sialan itu. Bahkan aku hampir menikmatinya.   "Aku beli makan untukmu, ya?" Kayla mengangguk. Finn langsung merogoh sakunya dan memesan delivery. Saat ia hendak memasukkan kembali ponselnya ia melihat jam di layar. Sudah jam 11 malam. Apa Elmira sudah sampai rumah? Kenapa Elmira belum memberi kabar pada Finn.   "Finn?" Finn tersentak dan langsung memasukkan ponselnya lagi. Ia kembali fokus kepada kekasih hatinya yang tengah sakit.       Kaki Elmira sakit karena pulang dengan jalan kaki. Untunglah Elmira masih ingat dengan jelas arah pulang ke rumah suaminya. Jika tidak, habislah Elmira di jalanan yang sunyi.   Elmira membuka pintu rumah dan langsung ambruk di lantai. Kakinya tidak sanggup berjalan lebih lama lagi. Ia menyesal kenapa tidak membawa tas yang berisi dompet. Elmira bahkan tidak tahu sekarang jam berapa?   Elmira tertidur dengan pulas di lantai dengan posisi Tengkurap.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN