Aldefan’s POV Kuparkirkan mobilku di pelataran parkir restaurant. Saat aku turun dari mobil dan berjalan memasuki pintu luar restaurant, beberapa orang yang lewat tersenyum menyapa. Mereka sudah mengenalku. Rayya belum terlihat. Kuputuskan untuk masuk ke dalam ruangan. Aku bertemu dengan Giar. Gaydarku mengatakan kalau temen Rayya yang mirip Verrel Bramasta ini adalah seorang gay, tapi sepertinya dia sama-sama gay top sepertiku. Astaghfirullah, aku sudah berjanji untuk tidak menyebut diriku sebagai gay. Aku straight sekarang. Dunia gay adalah masa laluku. Aku laki-laki sejati yang mencintai istriku. “Hai Al, nyari Rayya ya?” Sapanya ramah. “Iya, di mana ya dia?” “Masuk aja ke dapur Al, Rayya lagi beres-beres.” “Makasih ya Giar,” sahutku dengan seulas senyum. Lalu aku segera melangka

