Pukul setengah tujuh pagi Zetta terjaga. Wajahnya tampak agak segar, sama sekali tak terkesan telah mengalami sakit demikian lama. Ia sendiri juga merasakan tubuhnya lebih bugar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ia melayangkan pandangan ke segenap sudut kamarnya. Ia mengingat-ingat apa yang baru dialaminya. Tiada yang berubah. Semua furnitur masih tertata persis sebagaimana kemarin. Tidak ada piano. Tidak ada gambaran-gambaran lain sebagaimana yang ada di dalam mimpinya. "Oh, ternyata cuma mimpi saja," gumam Zetta lirih.

