Segalanya berlangsung teramat cepat. Rumah luas dengan halaman luas itu, mendadak berubah suasananya. Kontras benar dengan hari-hari sebelumnya. Jika selama ini tampak tertutup dan privat, hari ini dikerumuni warga setempat yang ingin tahu. Petugas keamanan sampai sibuk menghalau mereka, orang-orang yang sebetulnya tidak berkepentingan itu. Di dalam rumah, kegiatan pemindahan barang-barang sampai terhenti sesaat, demi menghindari prasangka buruk dari berbagai pihak. Mereka juga tidak ingin ada tuduhan menghilangkan barang bukti. Di sudut kamar Zetta, Azkia terduduk dan menangis pilu. Kepalanya tertelungkup ke pahanya, tangannya memeluk kedua lututnya. Perasaannya demikian terguncang. “Bagaimana mungkin… selama ini … kita tinggal berdekatan d

