Author’s POV Raynald mengamati raut wajah Kaisha yang terlihat begitu serius mengerjakan tugas Kimia. Sementara itu jari-jari tangannya terus memainkan pulpen, memutar-mutar dan sedari tadi lembaran buku tugasnya masih kosong. Ia belum menuliskan apapun. “Kai...” Ucap Raynald lirih. “Ya Ray, kenapa dari tadi lo nggak ngerjain?” Kaisha menatap Raynald tajam. “Gue lagi mikir tentang reaksi eksoterm dan endoterm.” Raynald menaikkan alisnya. Kaisha meletakkan pulpennya di atas buku. Telapak tangannya menyangga pipi kanannya. “Emang apa yang lo pikirin tentang reaksi itu?” Raynald tersenyum, “reaksi eksoterm itu kan melepaskan kalor ya, entalpi hasil reaksi menjadi berkurang atau lebih kecil dari entalpi awal. Sedang reaksi endoterm kebalikannya. Reaksi endoterm menyerap kalor dari lingk

