Arin menatap wajah tampan Rafa yang jaraknya tidak jauh darinya. Rafa tersenyum dan mendekatinya. "Sudah bangun" ucapnya. Arin tidak menanggapi ucapan Rafa. Rafa membantunya menegakkan tubuhnya. Ditepuknya bantal, sebagai sandaran punggungnya. "Bagaimana keadaan kamu? Sudah lebih baik?" Tanya Rafa. "Ya". Rafa mengecup puncak kepala Arin, diraihnya jemari itu. "Akhirnya kita bisa bersama". "Ada yang ingin bertemu kamu". "Siapa?". "Nanti kamu akan tahu sendiri" ucap Rafa. Rafa mengedipkan mata, menggoda Arin. Rafa melangkahkan kakinya menuju pintu, dan dibukanya pintu itu. Arin tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini. Arin menatap kedua orang tuanya dan kedua orang tuanya Rafa datang secara bersamaan. Oh Tuhan apa yang harus ia lakukan. Arin melirik Rafa, Rafa tersenyum menatapny