144. Satu per Satu Selesai

2216 Kata

Perasaaan marah yang bergejolak itu masih dirasakan oleh Alvin, Novan, dan Riko. Mereka masih tak terima kalau Silvi menjadi korban pelecehan. Pastinya trauma berat dirasakan oleh Silvi. Terlihat jelas dari wajah Silvi yang terus saja murung. Dia pun jadi kelihatan lebih pendiam daripada biasanya. “Aku nggak terima. Kenapa harus Silvi yang jadi korban? Padahal dia sama sekali nggak bersalah.” Jari-jari Novan terkepal. Dari wajahnya terlihat sekali dia memendam kejengkelan yang luar biasa atas peristiwa yang menimpa Silvi. “Aku juga nggak terima, Van.” Riko mendengus. “Semua ini salahku. Kalau saja aku tepat waktu jemput Silvi, dia nggak akan ketemu dua orang b******n itu.” “Jangan menyalahkan diri, Rik.” Alvin langsung menepuk bahu Riko. “Semua sudah terjadi. Bukan salahmu kalau waktu i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN