Peristiwa naas yang menimpa Silvi membuat Alvin banyak merenung. Memang benar itu adalah musibah. Tapi tetap saja Alvin merasa ada yang tidak beres. Ini memang cuma insting. Meskipun demikian, dia merasa instingnya tak pernah salah untuk menunjukkan kebenaran atas peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. “Aku yakin suatu hari nanti aku bisa menguak teka-teki ini,” ucap Alvin yakin. Dia menatap Silvi yang sedang menyapu pekarangan. Hari ini memang giliran Silvi yang piket. Semenjak preman yang melecehkan dirinya dipenjara, keadaan Silvi mulai membaik. Dia juga mulai mau jalan-jalan. Meski tentu saja Alvin, Novan, dan Riko tak akan membiarkan Silvi berjalan seorang diri. “Sil, aku mau jalan-jalan sore. Apa kamu mau ikut?” ajak Alvin sambil mendekat ke arah Silvi. Silvi menggeleng kecil. “N