146. Jangan Dekati Pono

2114 Kata

Seperti biasa, pagi ini Pono keluar buat cari sarapan. Sudah lama Pono tidak makan ketan bubuk. Alhasil, dia mencari pedagang ketan bubuk keliling yang biasanya lewat depan rumahnya. Pono menunggu di teras rumah sambil duduk di bangku panjang. Tak lama kemudian, pedagang ketan bubuk lewat. Segera saja Pono panggil agar dia bisa beli ketan bubuk. “Yang kayak biasa ya,” ucap Pono sambil menunggu pesanannya. “Siap, Mas.” Pedagang ketan bubuk yang bernama Ipul itu segera menyiapkan pesanan Pono. Pono sudah menjadi langganan dari dulu, jadi dia tahu betul ketan bubuk yang disukai Pono adalah ketan bubuk dengan taburan kacang yang melimpah. “Omong-omong, saya lagi senang nih, Mas Pono. Jadi saya gratisin satu bungkus. Hitung-hitung buat penglaris.” Ipul mengatakannya dengan wajah gembira. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN