“Jawab jujur, sebenarnya kamu kemanakan bayimu?” tanya Dewi dengan nada mendesak. Menuntut jawaban Norma yang sejak kembali setelah ikut orang suruhan Pono memilih mengunci bibirnya rapat-rapat dibanding memberi penjelasan. “Dek!” tegur Mbak Dewi dengan nada geregetan. “Apa sih, Mbak?” “Kamu kemanakan bayimu? Mbak hanya tanya itu, tapi kamu selalu saja menghindar.” Ujar wanita itu kemudian. “Kamu tidak melakukan sesuatu yang aneh-aneh kan, Dek?” Norma bergeming. Tak berani membalas tatapan lawan bicaranya. “Dia sudah di tempat yang aman. Jadi Mbak Dewi tidak perlu merasa khawatir.” “Ya di mana? Kamu bisa menjelaskan dengan lebih spesifik kan, Dek.” Saat ini keduanya sedang sibuk mengemasi barang-barang mendiang Agung yang sebelumnya tersimpan rapi di dalam lemari. Setelah memikirkan