171. Pengharapan agar tidak sia-sia

2175 Kata

Ada keheningan yang cukup lama waktu Olly mengutarakan permintaannya pada Ratih. Ratih sedang menggendong bayinya. Matanya menerawang, seolah memikirkan kata-kata Olly dengan saksama. "Aku tahu permintaan ini tergolong absurd. Malah kedengaran nggak masuk akal. Tapi, cuma ini jalan satu-satunya untuk menjebak orang yang telah membuatku kehilangan bayiku, Rat. Karena itu, kumohon bantulah kami untuk memberi pelajaran pada laki-laki itu…” pinta Olly dengan mata bersungguh-sungguh. Ratih belum juga menjawab. Matanya kini beralih pada sang bayi bernama Rizki, kemudian pada Olly. Ada sorot keberatan pada tatapan matanya, membuat Olly sedikit skeptis kalau perempuan itu mau memenuhi permintaannya. Olly menarik napas pendek. Kalau memang Ratih menolak, dia tidak akan memaksa lagi. Dia tahu bet

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN