Di kaki gunung… Entah sudah berapa lama Pono tertidur di bawah pohon setelah mabuk-mabukan. Saat terbangun, kepalanya sakit sekali seperti di ketok dengan palu berkali-kali. Dengan kepala yang terus nyut-nyutan, Pono pun tak tahan untuk tidak muntah. Saat perutnya makin bergejolak, dia pun langsung memuntahkan sebagian isi perutnya. “Hoek! Hoekk!” Bau muntah Pono bikin Pono malah ingin muntah lagi. Dia pun menggeser duduknya ke kiri biar tak terkena muntahan. “Sudah berapa lama aku di sini? Aku sampai tidak sadar sudah semalam ini,” pikir Pono sambil mendongak ke atas. Langit kelihatan kelabu dengan sinar bulan yang cemerlang dan gemilang di atas sana, membuat suasana kaki gunung tak terlalu menakutkan. Ada beberapa lampu jalan di dekat Pono. Jalan di sini memang sesekali dilewati ora