Seperti biasa, selepas makan malam bersama si sulung dibantu anak nomor dua membantu mengajari adik-adiknya belajar. Sementara di dapur Nurma sibuk membereskan piring-piring kotor dan menghangatkan lauk agar besok pagi tidak basi, agar besok bisa digunakan untuk menu sarapan. Agung sendiri setelah makan malam melimpir entah ke mana, Nurma tak terlalu memperhatikan. Pria itu pun tidak mau repot-repot pamit. Jadi biarkan saja. Mungkin Agung masih tak terima dengan apa yang Nurma katakan. Apalagi setelah tadi siang, keduanya memang hanya mengobrol secukupnya di hadapannya anak-anak. Selesai mencuci piring dengan pikiran entah ke mana, Nurma pun pada akhirnya memilih mencari kesibukan lain dengan melipat baju-baju bersih yang sejak dua hari lalu masih menumpuk di keranjang pakaian bersih. Sek