148. Rencana Busuk Pono

2142 Kata

“Dari mana, Bu?” Bersama anak bungsunya yang tampak telah mengantuk karena memang telah masuk jam tidur siang, Nurma tiba di rumah. Mendapati suaminya yang tadi pagi pamit ke rumah ibunya yang ada di kampung sebelah untuk membantu saudara yang sedang bangun rumah, Nurma segera mencium punggung tangan sang suami. “Tumben jam segini sudah balik, Mas?” tanya wanita itu sedikit keheranan. “Iya, Bu. Kehabisan pasir, katanya baru bisa kirim lusa. Makanya hari ini bisa pulang lebih awal.” Nurma mengangguk saja. Fokus berjalan masuk ke dalam rumah untuk segera menidurkan si bungsu yang selama perjalanan tadi sudah mengeluh mengantuk. Agung mengekori keduanya dari belakang. Bedanya, Nurma menuju kamar mereka. Sementara pria itu langsung menuju dapur untuk mengambil air minum dan kembali ke ruan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN