Kejadian semalam, terus saja terngiang-ngiang dalam benak Nurma hingga membuat wanita sulit untuk memejamkan mata, hingga berakhir terjaga sepanjang malam. Nurma tak henti bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya apa yang saat ini sedang dia hadapi? Kenapa mendadak sekali kejadian mistis yang dialami secara berturut-turut? Jika pria semalam yang meminta ijin memegang perutnya bukan Agung yang sesungguhnya, lalu dia apa? “Jadi Sukri sekarang mondok, Bu?” Pagi ini dengan pikiran yang sedikit kacau, Nurma pergi belanja ke tukang sayur keliling bersama para ibu-ibu lain karena terkenal dengan dagangannya yang sangat lengkap, sayur-sayurannya yang sangat segar, tapi harganya lebih miring dibandingkan di tempat lain. Salah satu alasan yang membuat Nurma rela berdesak-desakan di sini meski setiap