Pono membersihkan bajunya yang kotor. Bukti jika dirinya tadi yang dilempar ke sana ke mari oleh sosok hitam tinggi besar penunggu tempat ini, benar-benar terjadi. Tak hanya ada dalam benak Pono saja. Pria itu meringis pelan, belum sembuh luka yang ada di lehernya bekas cekikan si Kunti, sekarang sudah ditambah dengan luka baru. Pono merengut. Kenapa makhluk-makhluk tak kasat mata itu hobi sekali mencekik lehernya? Perlahan pria itu bangkit dari posisi tersungkurnya. Menatap takut-takut ke arah jendela kamar yang terbuka, tempat di mana tadi si Kunti dan sosok hitam besar yang baru pertama kali Pono lihat sekali itu menghilang. Dan setelah memastikan makhluk-makhluk menyeramkan yang tadi sempat berkelahi di kamar ini sudah benar-benar pergi, Pono berdehem pelan. Berusaha mengganti mimik