Ara terlihat gelisah. Tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Perutnya tiba tiba merasa tidak enak. Bayinya terus menendang dan membuat Ara tidak tenang. Biasanya kalau Ara mengusap lembut perutnya, bayinya tidak akan menendang lagi dan langsung tenang. Tapi malam itu Ara sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat bayinya tenang, tapi tidak ada hasil. Ara melirik samping, ia melihat Raka masih tertidur dengan nyenyak. Pria itu tampak kelelahan karena usai pulang lembur. Bahkan Raka melewatkan makan malam karena ingin tidur. Ara ingin membangunkan Raka, namun tidak tega. Ara bingung sekali. Alhasil tidurnya sangat tidak nyaman dan berpindah posisi ke sana ke mari. "Kamu kenapa?" tanya suara serak yang membuat Ara terkesiap. Raka terbangun akibat ulah Ara yang tidak bisa anteng. Bukann